Friday, September 8, 2017

Kapolri Imbau Publik Waspadai Penyebaran Terorisme melalui Siber


UNAIR NEWS – Pesatnya perkembangan teknologi informasi turut memicu menjalarnya kejahatan melalui siber. Salah satu bentuk kejahatan siber yang patut diwaspadai adalah terorisme.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian dalam acara The 3rd ICoCSPA (International Conference on Contemporary Social and Political Science Affair) “Development and Security in Risk Society”, Kamis (7/9), di Hotel Garden Palace Surabaya.
Acara ICoCSPA merupakan kegiatan tahunan para pakar sosial dan politik untuk mendiskusikan fenomena sosial politik dalam kerangka keilmuan dari berbagai penjuru dunia. Di hadapan para peserta ICoCSPA, Tito menerangkan bahwa melalui siber banyak pesan-pesan tersebar, utamanya penyebaran pesan radikalisme.
“Selain itu, siber juga dimanfaatkan sebagai ruang bagi teroris untuk mengkader masyarakat awam untuk menjadi anggota kelompok terorisme,” terang Tito.
Lulusan kampus di Singapura ini menekankan, jaringan terorisme di seluruh belahan dunia bisa ditandingi dengan kuatnya persatuan masyarakat termasuk para akademisi dalam mengatasi paham terorisme.
“Poin utama saya adalah kita harus bersatu membentuk keamanan global untuk menandingi jaringan kejahatan maupun terorisme. Kita harus memperkuat kolaborasi baik di tingkat negara hingga ke desa. Para akademisi juga bisa merekomendasikan kebijakan-kebijakan berdasarkan riset dan teori-teori. Kita (pemerintah) sangat terbuka dengan masukan-masukan itu,” pesan Tito.
Susunan acara ICoCSPA 2017 terdiri dari seminar internasional dan presentasi para peneliti. Selain Tito, ada Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional Agus Wijoyo, Prof. Hisae Nakanishi, Ph.D (Universitas Doshisha Jepang), Prof. Dr. Peter Grabosky (Universitas Nasional Australia), Dr. Robbie Pieters (Universitas Sydney Australia), dan Baiq Wardhani, Ph.D (Universitas Airlangga).
Dalam sesi presentasi, para peneliti akan mempresentasikan lebih dari sebanyak 51 naskah makalah penelitian dari para akademisi nasional maupun internasional. Abstrak makalah terpilih akan dipublikasikan oleh penerbit Atlantis yang terindeks ISI.
Subtema makalah antara lain “Human Security and Political Violence”, “Border Management and Governance”, “Food Security and Decentralization”, “Sustainable Development, Policy and Civic Engagement”, dan “Digital Society, Cyber Crime and National Security”.(*)

0 comments:

Post a Comment